Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Tips Mobil
Manusia punya logika yang selalu berpikir ke depan demi kemajuan dalam kehidupan, fatwa berkembang terus dari zaman ke zaman sehingga menghasilkan kreasi dan inovasi yang baru, begitu juga bertambah majunya fatwa dalam bidang teknologi khususnya dibidang automotive, maka semakin canggih komponen yang digunakan pada sebuah mobil. Power Steering, salah satu komponen yang mendapat perubahan dalam system kemudi, dengan Power Steering mengemudi bahkan dapat memutar arah kemudi hanya dengan satu tangan. Begitu ringanya putaran roda kemudi dengan Power Steering.
Namunn demikian Power Steering membutuhkan perawatan untuk menjaga kondisi supaya tetap berfungsi dengan baik. bagaimana memahaminya tentunya merawat Power Steering diawali dari cara mengemudi yang benar….
Ada 3 jenis Power Steering yang umum digunakan :
1. Power Steering Hidrolik
- Power Steering jenis Hidrolik berisi oli yang berfungsi meningkatkan tenaga yang mendorong roda untuk mengatur putaran stir kendaraan beroda empat ke kiri atau ke kanan. Power Steering Hidrolis yaitu jenis Power Steering yang paling banyak digunakan, diantaranya yaitu Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. Namun sekarang merk2 kendaraan beroda empat tersebut untuk keluaran terbaru sudah menggunakan jenis EPS.
2. Power Steering Semi Hidrolik
- Power steering Semi Hidrolik perpaduan pompa hidrolik dan motor listrik (dinamo) untuk dapat menghasilkan tekanan pada pompa hidrolik. Penggunaan Power Steering Semi Hidrolik ini terdapat di kendaraan beroda empat Mercedes Benz A Class.
3. Power Steering Elektrik
- Power steering Elektrik menggunakan motor listrik (dinamo) tanpa pompa hidrolik, dan dikenal dengan sebutan Electric Power Steering (EPS). EPS umum dijumpai pada kendaraan beroda empat terbaru. kendaraan beroda empat yang menggunakan EPS ini antara lain yaitu Honda Jazz, Toyota Yaris, Mazda 2, Suzuki Splash, Suzuki Karimun, Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia. dan lain-lain.
Berikut ini yaitu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merawat dan menjaga kondisi Power Steering :
- Pastikan roda berada dalam posisi lurus dikala parkir.
- Hindari putaran maksimal kemudi.
- Perhatikan tekanan angin ban.
- Kurangi kecepatan dikala melalui jalanan rusak.
- Ganti komponen yang sudah mencapai batas usia pakai.
- Hindari banjir.
- Lakukan penggantian oli hidrolik secara berkala.
Perawatan Power Steering jenis Elektrik (EPS) tidak serumit jenis Hidrolik dan Semi Hidrolik sebab sebagian besar komponenenya menggunakan sistem elektrik dan dikontrol oleh komputer, sehingga kerusakan yang terjadi lebih mudah terdeteksi melalui indikator yang disampaikan komputer. Oleh sebab itu biasakanlah berkendara dengan wajar dan rawatlah dengan baik.
Berikut sedikit gosip merawat Power steering kendaraan beroda empat Anda.
Untuk mobil-mobil moderen kebanyakan sudah mengunakan power steering,manfaatnya sebagai penambah kenyaman dikala berkendara,tidak membuat anda cepat lelah dikala berkendara,dan membuat anda senang berkendara di jalan Ibu Kota :). Power streering merupakan peralatan hidrolik untuk meringankan sistem kemudi. Kerja sistem kemudi yang menggunakan teknologi Power steering menyebabkan putaran kemudi ringan,berbeda dengan kendaran yang belum menggunkan Power steering,putaran kemudi terasa berat. Power steering mempunyai 2 tipe yaitu hidraulik dan elektrik,kebanyakan yang di pakai oleh mobil-mobil moderen yaitu yang bertipe hidraulik.
Beberapa tips sederhana yang mampu di lakukan dirumah. Perawatan selanjutnya sebaiknya harus dilakukan di bengkel.
– Usahakan untuk tidak menunda-nunda servis kendaraan beroda empat anda,Power Steering salah satu item yang WAJIB di cek.
– Cek warna minyak pada Power steering. Jika berwarna merah,minyak Power Steering dalam kondisi bagus. sebliknya kalau berwarna hitam,minyak Power Steering harus segera di ganti. Disarankan untuk penggantian minyak Power Steering dilakukan oleh teknisi terlatih.
– Perhatikan stik wadah minyak Power steering,bila tidak menyentuh permukaan minyak berarti minyak remsudah dibawah minimum. Segera bawa kebengkel,karena kemungkinan telah terjadi kebocoran.
– Gantilah minyak power Steering setelah 30.000 km atau satu tahun pemakaian.
– Pada dikala servis rutin kendaraan anda,mintalah pada sang mekanik untuk mengecek kondisi Drive Belt kendaraan anda. Jika belt putus,anda masih mampu mengemudikan kendaraan beroda empat anda,tapi untuk berputar akan terasa berat.
PERHATIAN : supaya Power Steering tetap awet,jangan paksa stir di putar habis/belok patah.
Semoga bermanfaat.....!
No comments:
Post a Comment