Sunday, November 27, 2016

PERBANDINGAN KAPASITAS MESIN

PERBANDINGAN KAPASITAS MESIN
Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Tips Mobil

BESAR BELUM TENTU BOROS


Masih ada anggapan bahwa jikalau kapasitas mesin (CC) besar, akan boros konsumsi materi bakar. Benarkah demikian…?

Secara kecerdikan memang tidak disalahkan, alasannya yakni dengan CC besar, berarti diameter dari piston juga lebih besar atau langkah piston panjang. Menjadikan mesin memiliki daya isap campuran materi bakar dan udara juga lebih besar.

Tapi ingat konsumsi materi bakar tidak hanya ditentukan oleh kapasitas mesin saja. Saat ini, belum tentu mesin dengan kapasitanya kecil lebih irit disbanding mesin dengan kapasitas besar. Bisa jadi justru kebalikanya.


KAPASITAS MESIN

Dari hasil tes yang dilakukan oleh OTOMOTIF menyampaikan jikalau kapasitas mesin besar belum tentu lebih boros disbanding saudaranya dengan mesin kecil. Seperti All New Toyota Avanza 1.3 G A/T, konsumsi materi bakar dalam kota 1 liter untuk 8,9 kilometer. 

Bandingkan dengan All New Toyota Avanza 1.5 S A/T dalam kota bisa 9,8 kilometer. Demikian juga luar kota. Grand Toyota Altis 1.8 A/T konsumsi luar kota 1 liter hanya untuk 11,4 kilometer, sementara dengan mesin 2.0 A/T bisa hingga 13,8 kilimeter.

POWER TO WEIGHT RATIO

Ada 4 hal yang menyumbang tingkat konsumsi  materi bakar. Perbandingan antara beban dan tenaga (power to weight ratio) menjadi hal yang harus diperhatikan.
Ilustrasinya, Toyota land cruiser yang diberi mesin Toyota Avanza. Yang akan terjadi, konsumsi bensinya akan jadi sangat boros. Sebab, pengendara harus menginjak pedal gas lebih dalam untuk menjalankan mobil.

Lalu bagaimana memilihnya…?

Contoh, kendaraan beroda empat A bobotnya 1 ton dengan tenaga 150 dk. Sementara kendaraan beroda empat B bobotnya hanya 800 kg, namun dengan tenaga 90 dk. Pada kendaraan beroda empat A, untuk setiap  1 dk berarti membawa beban 0,11 kg. Berarti membawa beban mesin untuk menggerakkan kendaraan beroda empat lebih enteng ada di B.

DESAIN PISTON

Desain dari mesin itu sendiri memiliki pengaruh terhadap konsumsi materi bakar. Kebanyakan tipe mesin sekarang long stroke, yakni diameter pistonlebih kecil disbanding langkah piston. Mesin ini memiliki torsi yang besar sehingga cocok untuk kepadatan lalu lintas.

Diameter dan langkah dari piston ini sangat berkaitan dengan torsi mesin. Nah, semakin cepat mesin mendapat torsi maksimal, maka konsumsi materi bakar juga jadi irit.


Dari beberapa kali OTOMOTIF melaksanakan test drive, kendaraan beroda empat dengan kapasitas mesin besar memperoleh torsi justru di putaran lebih rendah. Seperti Mazda CX-5, yang berkapasitas 2.500 cc, torsinya di putaran 3.250 rpm, sementara yang 2.000 cc ada di 4,000 rpm.

TEKNOLOGI PENDUKUNG

Teknologi mesin yang diusung juga bisa menjawab tantangan kapasitas mesin besar. Saat ini hadir dualVVT-I dan juga Valvematic dimiliki oleh Toyota. Pada dualVVT-I pembukaan waktu katup yang diatur bisa pada sisi intake dan exhaust. Sedangkan VVT-I mengatur intake saja.


Sedangkan pada valvematic lebih canggih lagi. Saat ini hanya ada di Toyota Nav-1. Bukan saja waktu yang diatur namun juga ketinggian pembukaan katup, bervariasi mulai 1 – 11 mm.

Saat mesin idle, mungkin hanya terbuka 1 mm, sementara dikala kencang bisa 11 mm, memungkinkan udara masuk lebih banyak. Dengan teknologi ini, konsumsi materi bakar lebih efisien di segala putaran mesin.

Sumber : Tabloid OTOMOTIF

No comments:

Post a Comment