Sunday, November 27, 2016

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM AC PADA MOBIL

PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM AC PADA MOBIL
Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Kelistrikan

Melanjutkan postingan terdahulu wacana system AC, kali ini saya posting kembali yang berkaitan dengan system AC khusus wacana kerusakan yang sering terjadi pada system ac mobil.
Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC kendaraan beroda empat terdiri atas beberapa adegan dan komponen (parts) yang saling bekerjasama antara satu dengan lainnya. Oleh karena itu, bila salah satu adegan ada yang rusak, maka akan besar lengan berkuasa pada adegan yang lain. Misalnya, ketika kita mengendarai kendaraan beroda empat dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower  dirasakan cukup kencang dan settingan temperatur pada posisi  paling dingin, tetapi masih terasa panas dan gerah atau terdengar bunyi berisik dari dalam mesin. Dari kasus tersebut, kemungkinan besar ada duduk perkara pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada komponen dan bagian-bagian sisem AC.
Sebelum melaksanakan pengecekan pada sistem AC  mobil, pastikan kondisi mesin kendaraan beroda empat dalam keadaan prima atau normal. Sebab, bisa saja duduk perkara yang terjadi bukan pada sistem AC, tetapi disebabkan kondisi kendaraan beroda empat itu sendiri. Misalnya ketika menyalakan AC, setelah beberapa lama mengendarainya tiba-tiba jarum indikator suhu mesin melonjak naik dan mesin menjadi sangat panas sampai terjadi overheating. Namun setelah  AC dimatikan, suhu mesin kembali turun. Nah, dengan kasus tersebut, yang pertama perlu diperiksa yaitu kondisi pendinginan mesin (radiator), apakah salurannya ada yang mampet atau air pendingin radiator berkurang karena ada kebocoran.
 A.  Kerusakan  Umum
1.   Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak Bekerja
Jika anda menemukan kasus menyerupai ini, lakukan langkah-langkah berikut.
a.  Periksa komponen motor blower evaporator . Jika motor blower  tidak bekerja,  segera perbaiki atau ganti motor blower.
b.   Periksa pemikiran listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki bila terdapat  kabel putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak.
c. Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat  kecepatan (low,med, hi atau 1,2,3), dapat dipastikan kondisi switch blower rusak.
d.  Periksa sekering pada motor blower menggunakan multitester . Perbaiki adegan sekring yang putus atau ganti dengan yang baru.
e.  Periksa relay motor blower menggunakan multitester pada adegan terminalnya.  Ganti relay bila rusak.

2. AC Bekerja, tetapi Tidak Dingin

Seringkali kita menemukan kasus AC kendaraan beroda empat yang tidak dingin, padahal system AC bekerja.  AC yang tidak hirau taacuh dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kerusakan pada sekring, kompresor, evaporator, magnetic cluth, dan tersumbatnya filter dryer. Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah berikut.
a.  Periksa sekring (fuse)
b. Periksa tekanan refrigerant , apakah ada kebocoran refrigerant. Cari lokasi kebocoran dan perbaiki. Setelah itu, lakukan vacuum, tambah oli pelumas, dan isi kembali dengan refrigerant baru.
c.   Periksa kompresor. Perbaiki atau ganti kompresor bila rusak.
d.   Bersihkan evaporator dari kotoran, karena dapat menyebabkan pembekuan pada evaporator. Setelah itu, periksa kondisi thermostat dan thermistor. Ganti thermostat dan thermistor bila rusak.
e.  Periksa kondisi magnetic cluth. Kerusakan magnetic cluth dapat menyebabkan AC tidak dingin. Perbaiki atau ganti bila rusak.
f.  Filter Dryer tersumbat. Caranya, bersihkan dengan cara meniupnya. Ganti filter dryer dengan yang baru.
g. Pressure switch tidak normal. Periksa kondisi pressure switch apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Segera ganti bila rusak.
h. Blower tidak berputar, sehingga sirkulasi udara kabin dari evaporator  tidak sempurna. Periksa kondisi motor blower, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Perbaiki bila rusak.

 B.  AC Mobil Kurang Dingin
AC kendaraan beroda empat yang kurang hirau taacuh disebabkan oleh beberapa hal, menyerupai duduk perkara pada thermostat, evaporator, kondensor, dan adanya kebocoran. Berikut langkah-langkah pengecekan pada AC kendaraan beroda empat yang kurang dingin.
1. Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak, lakukan penggantian.
2.  Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.
3. Kondensor tertutup benda lain, misalnya plastik yang menempel di permukaannya, sehingga kondensor  tidak bisa melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas komplemen untuk proses pendinginan.
4.  Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan bercampur dengan udara hirau taacuh dalam kabin.

1.  Angin Tidak Berembus dari Grill Kabin
Pada saat  AC dinyalakan, AC kendaraan beroda empat yang normal akan mengembuskan udara hirau taacuh dari grill kabin. Jika tidak, berarti terdapat duduk perkara pada beberapa komponen, menyerupai blower, sistem kelistrikan, dan relay motor blower. Berikut langkah-langkah pengecekanya :.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran blower dengan menggunakan tangan. Jika putaran tidak lancar, segera periksa kondisi bearing motor blower dan ganti bila rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki  bila ada yang kendor, rusak, dan putus.
c.   Periksa switch blower. Ganti bila relay sudah rusak.
d. Jika langkah diatas sudah dilakukan dan masih dalam kondisi baik, segera periksa kondisi motor  blower. Perbaiki atau ganti bila perlu.

2.  Kecepatan Putaran Blower Tidak dapat Diubah
Untuk menerima kenyamanan, terkadang kita perlu mengatur kecepatan putaran blower (Low, Medium, High). Namun, bila putaran blower  tidak dapat di ubah, berarti terdapat duduk perkara pada beberapa komponen, terutama pada switch blower dan sistem kelistrikan. Berikut langkah-langkah pemeriksaannya.
a. Periksa switch blower satu per satu dengan cara memindahkan switch pada tingkatan yang berbeda(blower off) atau kecepatan embusan angin tidak berubah, segera ganti switch blower.
b. Cek kabel-kabel, sekering, socket kabel , dan konektor kelistrikan blower . Perbaiki bila ada yang kendor, rusak, atau terputus.

3.  Kipas Kondensor (Ekstra Fan) Tidak bekerja
Jika kondensor yang tidak bekerja dapat menjadikan sistem AC tidak normal atau dingin. Sebab, panas yang dilepaskan kondensor  dengan dukungan extra fan menjadi tidak maksimal. Terlebih bila kendaraan berhenti atau  ketika terjebak kemacetan, meskipun ketika melaju, kondensor menerima sirkulasi angin dari depan. Oleh karena itu, semoga sistem AC dapat bekerja maksimal perlu kipas kondensor yang baik. Berikut penanganan kipas kondensor yang tidak bekerja.
a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran kipas menggunakan tangan. Jika dirasakan tidak lancar atau seret,  langkah selanjutnya yaitu memeriksa kondisi bearing motor kipas. Ganti bila sudah rusak.
b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki bila ada yang kendor, rusak, atau putus.
c.   Periksa relay motor kipas, ganti jika  relay sudah rusak.
d. Jika semua pemeriksaan telah dilakukan, langkah terakhir yaitu mengecek kondisi motor kipas.

4.  Air Menetes dari Bagian Bawah Kendaraan
Saat kita menemukan tetesan air pada lantai, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Air tetesan ini merupakan indikator bahwa AC kendaraan beroda empat bekerja dengan baik. Air yang menetes terjadi dari pengembunan udara dalam kabin kendaraan beroda empat ketika melewati evaporator. Pada adegan evaporator inilah udara menjadi embun lama-kelamaan semakin banyak. Oleh  karena itu, dibagian bawah evaporator dibuat kolam penampung air. Karena air makin lama makin banyak, dibutuhkan jalan masuk pembuangan air, sehingga jangan heran bila ada air yang menetes dari bawah kendaraan ketika AC kendaraan beroda empat dihidupkan.
5.  Air Menetes dari Bawah Dashboard
Seperti telah disebutkan sebelumnya, air yang menetes dari adegan bawah kendaraan yaitu hal yang normal akhir proses pengembunan. Namun, berbeda bila air yang menetes berasal dari adegan bawah dashboard. Ini  merupakan  masalah serius, karena akan mengganggu kenyaman pengendara .
Berikut langkah-langkah pemeriksaan dan cara perbaikannya.
a. Periksa jalan masuk pembuangan air dari kolam evaporator  (mungkin lepas, putus,  terimpit, atau melintir). Sebab, air hasil pengembunan evaporator tidak dapat dibuang keluar, sehingga akan meluber ke dalam kendaraan.
b.  Periksa dan bersihkan adegan kolam penampung dan jalan masuk pembuangan air. Debu dan kotoran yang berkumpul pada adegan evaporator dapat menjadikan penyumbatan.
c.  Periksa adegan keluarnya air. Ujung jalan masuk air ini bisa tersumbat oleh lumpur, karena ujungnya berada di kolong mobil. Segera bersihkan bila ada kotoran yang menyumbat.

6.  Bau Menyengat di Dalam Kabin
Kenyaman pengendara pasti sangat  terganggu bila mencium wangi menyengat ketika AC dinyalakan. Biasanya  wangi tersebut terjadi jadinya adanya bakteri, micro-organisme, dan jamur yang menumpuk di bagain evaporator atau filter AC. Selain itu, dapat juga terdapat pada grill di dashboard dan sekitar jalan masuk masuk dan keluarnya udara. Untuk menghilangkan wangi yang mengganggu ini, bersihkan adegan evaporator, filter,  grill, blower, atau sepanjang jalan masuk masuk dan keluarnya udara. Jika perlu, bersihkan dengan menggunakan anti bactercial treatments.
  C.  Kerusakan pada Komponen
          1.  Kompresor
            
Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor, layaknya jantung pada manusia. Refrigerant yang seharusnya dipompakan ke semua komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya bunyi berisik ketika AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor  akan menimbulkan beberapa duduk perkara sebagai berikut.
a.  Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat bekerja, karena daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika semua gangguan tersebut tidak terjadi,  dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak.
b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul bunyi berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor.
c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearing-bearing dalam kompresor  aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari adegan yang bergerak melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagian-bagiannya, bila perlu lakukan overhaul kompresor
d.  Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga menjadikan kebocoran refrigerant dan minyak pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

          2.   Kondensor
           
Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, bila kondensor bermasalah dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun duduk perkara yang umum terjadi pada adegan kondensor sebagai berikut.
a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada  kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati semoga tidak merusak kondensor.
b.  Adanya kebocoran refrigerant pada adegan pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara bersiklus dan perhatikan bila ada kebocoran pada sambungan pipa dan adegan lainnya.
c.  Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas sampai putarannya kembali normal.

          3.   Katup Ekspansi
           
Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut  cairan refrigerant dari kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor(bulb) yang berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada katup ekspansi sebagai berikut.
a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal. kemampuan pendinginan AC mobil.
b. Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang dikabutkan terlalu banyak dan menjadikan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi.
c.  Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat bekerja. Hal ini dapat menjadikan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan menyebabkan kemampuan pendinginan AC  kendaraan beroda empat berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup ekspansi.
d.  Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit. Ini akan besar lengan berkuasa terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.

          4.  Evaporator
           
Evaporator berfungsi menyerap panas dari  ruang kabin kendaraan beroda empat yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator  terasa dingin. Jika evaporator bermasalah, kabin kendaraan beroda empat tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada adegan evaporator.
a.  Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara semoga sirkulasi udara menjadi lancar.
b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses perembesan panas terganggu dan menjadikan udara  panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor .
c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan kebocoran. Untuk mengatasinya, lakukan penambalan pada adegan yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator  diganti.

           5.  Receiver(Filter Dryer)
             
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan bila receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya duduk perkara yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut.
a.  Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang  pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti.
b.  Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup jalan masuk refrigerant dan menghambat pemikiran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus watu silica tersebut mengalami kebocoran, maka watu silika akan masuk kekomponen-komponen AC lainnya.

           6.  Oli Kompresor
Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam kompresor, sehingga tidak cepat aus akhir gesekan. Dalam waktu tertentu, oli kompresor akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga dapat disebabkan hal-hal berikut.
a.  Saat melaksanakan service besar(pemeliharaan rutin).
b.  Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, menyerupai kompresor, kondensor, dan evaporator.

           7.     Magnetic Clutch
            
Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja. Berikut beberapa duduk perkara yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya.
a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak bisa memutar kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu dapat juga disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan jalan masuk listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b.  Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil bila rusak atau terbakar. Periksa juga jalan masuk kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau tidak. Selain itu periksa juga adegan switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir, periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki bila jaraknya terlalu renggang.

          8.  Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold
Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula dengan teknisi Ac yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan refrigerant,sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum melaksanakan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin kendaraan beroda empat terlebih dahulu, kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut.
·    Putaran Mesin                                          : 1.500-2.000 rpm
·    Suhu Masuk Bblower Evaporator             : 30OC-35OC
·    Kecepatan Blower  Evaporator                 : Maksimum (Hi)
·    Temperature Control                                 : Maximum Cool

a.   Kondisi Normal
AC kendaraan beroda empat dapat dikatakan dalam kondisi  normal bila bisa menyejukkan ruangan(kabin) dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui dengan menggunakan charging manifold, baik ketika AC dalam keadaan ON maupun OFF.
1.  Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON, sebagai berikut.
·    Tekanan Rendah                 : 21-35 Psi
·    Tekanan Tinggi                    : 196-224 Psi

2.   Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat OFF, sebagai berikut.
·    Tekanan Rendah                 : 70-112 psi
·    Tekanan tinggi                     : 70-112 Psi
   
b.   Refrigerant Kurang
Kurangnya refrigerant dapat disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang, kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON.
·    Tekanan Rendah                     : 7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.
·    Tekanan Tinggi                        : 196-224 Psi

Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran refrigerant,lalu tambah refrigerant sampai tekanannya kembali normal.
c.   Sirkulasi refrigerant Tersumbat
Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC kendaraan beroda empat menjadi tidak hirau taacuh sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika sirkulasi refrigerant tersumbat.
·   Tekanan Rendah                   : Di bawah 0 Psi (vacuum)
·   Tekanan Tinggi                      : 70-84 Psi

Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan adegan yang tersumbat, lakukan pemeriksaan dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang masuk dan keluar pada adegan AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau memperbaiki adegan komponen AC yang bermasalah.
d.  Terdapat  Uap Air Pada Sirkulasi
Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi menjadikan kinerja AC kendaraan beroda empat tidak stabil (kadang hirau taacuh dan kadang tidak). Penyebabnya yaitu uap air yang berkembang menjadi es sampai ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion valve, kemudian ganti receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum semoga tidak terdapat udara dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika terdapat uap air pada sirkulasi.
·    Tekanan Rendah       : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
·    Tekanan Tinggi          : tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)

e.     Kompresi Kompresor Lemah
Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak hirau taacuh sama sekali. Ini dapat dilihat setelah AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON ketika kompresi kompresor lemah.
·    Tekanan Rendah       : 56-84 Psi
·    Tekanan Tinggi          : 98-140 Psi

f.   Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan
Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Jumlah refrigerant yang berlebihan dapat menjadikan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, dapat diketahui dari tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON sebagai berikut.
·    Tekanan Rendah       : 35-49 Psi
·    Tekanan Tinggi          : 280-350 Psi

Sebenarnya kondisi menyerupai ini dapat berlangsung dirasakan , yaitu kabin kendaraan beroda empat ketika AC dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold, lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak terlihat gelembung). Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari kotoran. Periksa juga sistem pendinginan kondensor, menyerupai kipas dan motor kipas,lakukan perbaikan bila ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang refrigerant bila terlalu banyak sampai mencapai tekanan standar.
g.  Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi
Udara yang masuk ke adegan sirkulasi akan menyebabkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi berkurang. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON terlalu tinggi, sebagai berikut.
·    Tekanan Rendah       : 35-49 Psi
·    Tekanan Tinggi          : 280-350 Psi

Setelah melaksanakan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar). Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke adegan sirkulasi. Penyebabnya yaitu proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant sampai tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran pada seluruh sistem AC.
h.   Katup Ekspansi Bermasalah
Katup ekspansi (ekspansion valve) yang bermasalah dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC kendaraan beroda empat menjadi kurang. Tekanan charging manifold ketika AC kendaraan beroda empat ON terlau tinggi.
·    Tekanan Rendah              : 35-49 Psi
·    Tekanan Tinggi                 : 280-350 Psi

Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada permukaannya(frost). Biasanya duduk perkara menyerupai ini terjadi setelah penggantian katup ekspansi, menyerupai pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.

Demikian yang dapat saya jelaskan wacana beberapa keusakan yang sering terjadi pada system AC mobil, semoga dapat bermanfaat.

No comments:

Post a Comment