Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Chasis Perawatan Mobil
Pada artikel kali ini aku akan membahas perihal kopling manual yang banyak digunakan pada mobil. Kopling (clutch) terletak diantara mesin dan transmisi, dan berfungsi untuk menghubungka an memutuskan putaran mesin ke transmisi yang selanjutnya putaran mesin tersebut diteruskan sampai ke roda.
1. Harus dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut
2. Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
3. Harus dapat memutuskan kekerabatan dengan tepat dan cepat
JENIS-JENIS KOPLING
A. Kopling Gesek
Disebut kopling gesek alasannya untuk melaksanakan pemindahan daya yaitu dengan cara memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Jika dilihat dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Kopling piringan (Disc clutch)
Kopling piringan yaitu unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc.
2. Kopling konis (Cone clutch)
3. Kopling konis yaitu unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
1. Kopling piringan (Disc clutch)
Kopling piringan yaitu unit kopling dengan bidang gesek berbentuk piringan atau disc.
2. Kopling konis (Cone clutch)
3. Kopling konis yaitu unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
Jika kita lihat dari jumlah penggunaan piringan/plat dibedakan lagi menjadi 2 yaitu :
1. Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal yaitu unit kopling dengan jumlah pirngan koplingnya hanya Satu.
2. Kopling plat ganda/banyak
Kopling plat banyak yaitu unit kopling dengan jumlah piringa lebih dari satu.
2. Kopling plat ganda/banyak
Kopling plat banyak yaitu unit kopling dengan jumlah piringa lebih dari satu.
Karena kerja dari kopling gesek ini bergesekan antar bidang/permukaan sehingga akan menimbulkan panas, yang tentunya diharapkan media pendingan. Dilihat dari media kerja ini kopling gesek dibedakan menjadi :
1. Kopling plat basah
Kopling plat berair dimana plat kopling bekerjanya terendam minyak atau cairan. Aplikasinya kopling plat berair banyak digunakan pada jenis plat banyak.
2. Kopling plat kering
Kopling plat kering yaitu u hkan tidak boleh sama sekali ada cairan/minyak.
Untuk menerima pementingan yang berpengaruh dikala bergesekan dan meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasang pegas penekan. Dilihat dari pegas penekanya, kopling dibedakan menjadi :
1. Kopling dengan pegas spiral.
Unit kopling ini pegas penekanya berbentuk spiral/coil
2. Kopling dengan pegas diaphragma.
1. Kopling dengan pegas spiral.
Unit kopling ini pegas penekanya berbentuk spiral/coil
2. Kopling dengan pegas diaphragma.
Unit kopling ini pegas penekanya berbentuk diaphragma.
Kopling terdiri dari :
1. Clutch disc (plat kopling)
1. Clutch disc (plat kopling)
2. Pressure plate (plat penekan)
3. Diapragm spring (pegas diaphragma)
4. Release bearing (bantalan pelepas)
5. Clutch cover (tutup kopling)
6. Release fork (garpu penekan)
7. Release cylinder (silinder pelepas)
TUTUP KOPLING (CLUTCH COVER)
Clutch cover terikat pada flaywheel. Ini berarti bahwa dikala mesin berpuar clutch cover juga berputar.
Syarat utama yang harus dimiliki oleh clutch cover yaitu balance dan bisa memindahkan panas dengan baik.
Clutch Cover Tipe Coil Spring
1. Clutch disc
2. Pressure plate
3. Release fork
4. Release bearing
5. Release lever
6. Pressure spring
7. Clutch cover
- Penekanan terhadap plat kopling lebih kuat.
- Tenaga untuk menekan pedal kopling besar.
- Konstruksi rumit sehingga harganya mahal.
Cara Kerja :
a. Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearing, release bearing menekan release lever sehingga release lever mengangkat pressure plate melalui pivot ring melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi tejepit diantara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
b. Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan release lever sehingga pressure spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpndahan tenaga.
Mesin (flywheel) - clutch cover - pivot pin - elease lever - pressure plate - clutch disc - spline - input shaft transmisi.
Clutch Cover Tipe Diapragm Spring
Tipe ini terdiri dari :
1. Diapragm spring
Tipe ini terdiri dari :
1. Diapragm spring
2. Clutch disc
3. Release fork
4. Release bearing
5. Pressure plate
6. Clutch cover
7. Pivot ring
8. Retracting spring
Tipe ini mempunyai keuntungan :
1. Tenaga pementingan pedal kopling lebih ringan
Tipe ini mempunyai keuntungan :
1. Tenaga pementingan pedal kopling lebih ringan
2. Penekanan terhadap plat kopling lebih merata
3. Tenaga pegas tidak akan berkurang alasannya gaya sentrifugal dikala kecepatan tinggi.
Dan kerugian :
- Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil.
Cara Kerja :
Dan kerugian :
- Penekanan terhadap plat kopling lebih kecil.
Cara Kerja :
a. Saat pedal ditekan
Release fork menekan release bearig, release bearing menekan dipraghma spring sehingga diapraghma spring mengangkat pressure plate melalui pivot ring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak lagi terjepit di antara flywheel dan pressure plate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
b. Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing, release bearing tidak menekan diapraghma spring sehingga diapraghma spring menekan pressure plate dan pressure plate menekan clutch disc ke flywheel. Terjadi perpindaan tenaga.
Mesin (flywheel) - clutch cover - pivot ring - dipraghm spring - pressure plate - clutch disc - spline - input shaft transmisi.
PLAT KOPLING (DISC CLUTCH)
Plat kopling berungsi untuk memindahkan tenaga dari mesin ke transmisi dengan lembut tana terjadi slip. Plat kopling terdiri dari facing yang berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate yang berfungsi untuk memperlembut dikala kopling berhubungan, dan cushion plate dikeling pada disc plate.
Pada plat kopling juga terdapat torsion damper yang berfungsi untuk meredam kejutan dikala kopling berhubungan.
MEKANISME PENGGERAK
Mechanical clutch terdiri dari :
1. Clutch pedal
2. Clutch release lever
3. Clutch release cable
4. Release fork
5. Clutch cover
b. Kopling Hidraulis (Hydraulic Clutch)
Pada tipe ini, gerakan pedal kopling dirubah menjadi tekanan hidrois oleh master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release cylinder.
Pada tipe ini, gerakan pedal kopling dirubah menjadi tekanan hidrois oleh master cylinder yang kemudian diteruskan ke release fork melalui release cylinder.
Tipe ini terdiri dari :
1. Clutch pedal
1. Clutch pedal
2. Master cylinder
3. Flexible hose
4. Release cylinder
5. Release fork
6. Clutch cover
1. Reservoir tank
2. Piston
3. Push rod
4. Inlet valve
5. Conical spring
6. Connecting rod
7. Compression spring
8. Spring retainer
Cara Kerja :
1. Saat Pedal Kopling Di Tekan
Connecting rod bergerak ke kiri alasannya tenaga dari conical spring, dan menyebabkan reservoir tertutup oleh inlet valve. Chamber A terpisah dari chamber B, tekanan hidraulis pada chamber A naik, kemudian tekanan diteruskan ke pipa dan release cylinder.
2. Saat Pedal Kopling Di Lepas
Piston akan kembali ke kanan oleh tekanan compression spring, connecting rod tertarik ke kanan oleh spring retainer melawan tekanan conical spring, sehingga inlet valve terbuka dan chamber A berafiliasi dengan chamber B.
d. Silinder Pembebas Kopling
1. Push rod
2. Cylinder cup
3. Cylinder body
4. Conical spring
5. Piston
KOPLING OTOMATIS
Kopling otomatis (torque converter) yaitu kopling yang dapat menghubngkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan sendirinya (otomatis).
Kopling otomatis (torque converter) yaitu kopling yang dapat menghubngkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi dengan sendirinya (otomatis).
Kopling otomatis digunakan pada kendaraan yang menggunakan transmisi otomatis. Kopling otomatis diisi dengan ATF (Automatic Transmision Fluid) dan momen mesin dipindahkan dengan adanya pemikiran fluida.
Demikianlah penjelasan singkat perihal sistem kopling mobil, supaya dapat bermanfaat buat para pembaca, khususnya yang ingin berguru perihal otomotif.
No comments:
Post a Comment