Sunday, November 27, 2016

MENGENALI GEJALA KERUSAKAN MOBIL

MENGENALI GEJALA KERUSAKAN MOBIL
Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Tips Mobil

Apapun namanya, barang buatan insan suatu dikala akan terjadi kerusakan atau akan mengalami  penurunan kondisi. Begitu juga halnya dengan kendaraan baik kendaraan beroda empat ataupun kendaraan lainya, hal ini disebabkan terjadi keausan komponen akhir pemakaian, kondisi jalan maupun usia komponen itu sendiri. Namun dengan jumlah yang sangat banyak, sulit rasanya kalau kita harus mengecek kondisi tiap komponen tersebut.
Ada beberapa penyakit pada kendaraan beroda empat bekas (seken) memang mampu dideteksi eksklusif dengan mata. Namun banyak juga gejala kerusakan yang gres muncul ketika Anda melaksanakan test drive. Makanya, kalau suatu dikala nanti Anda membeli kendaraan beroda empat bekas, jangan ragu untuk meminta test drive kendaraan beroda empat bekas yang sedang Anda incar.

Dengan melaksanakan test drive, Anda mampu mengetahui kerusakan apa saja yang mampu muncul. Nah, ada beberapa kerusakan umum yang terjadi di kebanyakan kendaraan beroda empat bekas. Dengan mengenali gejala penyakit umum ini, tentu mampu dijadikan materi pertimbangan sekaligus persiapan dana untuk perbaikan kalau memang ingin membelinya.

1. Setir bergetar (shimmy) pada kecepatan tertentu.

Umumnya, penyakit ini disebabkan roda depan sudah tidak balans. Jika getaran itu juga dirasakan di dingklik driver, kemungkinan roda belakang juga tidak balans. Dengan cara dibalans roda, getaran itu mampu hilang.

2. Ketika melindas gundukan, kendaraan beroda empat memantul lebih dari dua kali

Kondisi ini lebih sulit dideteksi kalau kecepatan melindas gundukan terlalu pelan. Coba gunakan kecepatan sedikit lebih tinggi untuk melindas gundukan berikutnya. Umumnya penyakit ini disebabkan keausan atau kerusakan sokbreker. Kerusakan ini terjadi karena umur sokbreker.

Anda mampu memeriksa kondisi fisiknya setelah test drive. Dengan mengganti sokbreker gres dengan kisaran harga Rp 1-2 juta, problem ini mampu tuntas.

3. Sejak kecepatan rendah, kendaraan beroda empat terasa bergoyang

Jika Anda mencicipi goyang bodi selaras dengan setir, mampu jadi salah satu pelek roda depan sudah speleng. Namun kalau pelek roda belakang yang speleng, biasanya goyangan begitu terasa kalau duduk di dingklik belakang.

Untuk menyelesaikan problem ini, Anda mampu mereparasi pelek dengan biaya sekitar Rp 150 ribu per piece. Usai test drive, tak ada salahnya Anda mengecek juga kondisi pelek ban serep. Penyebab lainnya, salah satu roda tidak terpasang dengan baik akhir pemasangan baut roda yang kurang kencang.

4. Ketika jalan lurus, posisi setir tidak lurus

Kemungkinan setir pernah dilepas dan ketika pemasangan kembali, posisi roda kemudi tidak lurus. Sehingga tidak selaras dengan arah ban. Kemungkinan lain ialah problem sudut-sudut keselarasan roda. Dengan melaksanakan wheel alignment (spooring) di bengkel, problem ini mampu dihilangkan.

Tapi kalau Anda mengajak mekanik, sebaiknya cek pula komponen sistem kemudi. Terutama kalau gejala ini muncul setelah Anda melindas gundukan atau lubang jalan. Indikator lainnya yakni kondisi keausan tapak ban yang tidak merata. Jika ini yang terjadi, perbaikan sistem kemudi mampu menelan biaya besar.

5. Ketika setir dilepas, kendaraan beroda empat cenderung mengarah ke salah satu sisi

Jika Anda berada di jalur kiri dan kendaraan beroda empat cenderung ke kiri, biasanya karena permukaan jalan yang memang miring ke kiri. Untuk memastikannya, coba cek tekanan angin semua ban. Sekaligus memeriksa apakah kedua roda depan menggunakan ukuran yang sama. Jika berbeda ukuran ban, problem mampu tamat dengan menyamakannya.

Namun kalau terjadi ketika Anda melaju di permukaan jalan yang rata, artinya perlu melaksanakan wheel alignment di bengkel. Sementara kemungkinan terburuk ialah penyakit ini disebabkan konstruksi sistem kemudi mengalami kerusakan.

Coba periksa apakah ada batang kemudi di kolong kendaraan beroda empat yang melengkung. Biasanya hal ini terjadi karena pernah terbentur benda keras atau menggunakan batang itu sebagai kaitan ketika ditarik kendaraan beroda empat lain. Kondisi ini membahayakan untuk dikemudikan.

6. Muncul bunyi berdengung dari roda ketika melaju di jalan aspal mulus

Suara dengung ini mampu muncul akhir pengunaan ban baik standar maupun aftermarket dengan motif kembang yang cukup besar atau untuk keperluan off-road. Penyebab lainnya ialah rotasi ban yang sudah lama tidak dilakukan.

Coba periksa kondisi ban depan dengan meraba episode pinggir tapaknya secara perlahan dalam dua arah. Namun hati-hati kalau ada benang baja yang sudah keluar atau benda tajam lain. Ketika diraba ke satu arah terasa mulus, tapi dikala berbalik arah Anda mendapati kembang ban lebih tajam atau kasar, kondisi ini mampu mengakibatkan dengung.

Hal ini umumnya muncul akhir pemakaian. Begitu pula desain ban yang umumnya menggunakan kembang yang cukup tebal di episode pinggir tapak yang memiliki kegunaan untuk membuat jalur air ketika hujan. Solusinya ialah dengan merotasi ban.


Selain gejala di atas yang harus diwaspadai, tentunya jangan lupa untuk mengetahui kondisi mesinnya itu sendiri. Beberapa gejala kerusakan mesin yang harus diperhatikan diantaranya :


1. Over Heart

Overheat ialah gejala terjadinya suhu mesin yang berlebihan yang disebabkan adanya kerusakan yang terjadi pada system pendingin, makanya jangan sepelekan Overheat pada mesin. Untuk melihat kondisi ini Anda mampu melihat pada indikator suhu mesin, pada dikala setelah beberapa menit setelah masin dihidupkan.


                        Waspadalah terhadap lampu indikator

2.  Pompa Olie Tidak Naik

Pompa Olie yang melemah ditunjukkan dengan indikator olie di dasboard yang sudah menyala. atau ketika kendaraan beroda empat stationer indikator menyala, sedang ketika digas indikator mati. ya kerusakan itu mungkin disebabkan swith olie yang bermasalah..

3. Gas Buang Yang Berwarna Putih pada Knalpot

Jika terjadi gejala tersebut sebaiknya anda membatalkan untuk memliki kendaraan beroda empat menyerupai itu. Pada mesin menyerupai ini memang sudah waktunya overhoul, karena hal ini sudah terjadi kerusakan pada komponen-komponen mesin episode dalam menyerupai kerusakan seher/cincinnya, permukaan silinder yang sudah aus, dsb. Untuk mengatasi hal ini tentunya tidk sedikit dana yang harus dikeluarkan.

4. Timing Belt Retak/Rusak

Di kala modern ini hampir di kata pemakaian timing belt menjadi sangat populer karena mampu menghemat berat mesin, dan memperhalus bunyi mesin. Periksa kondisi Timing belt dari kerusakan. Walaupun tidak seberapa mahal harganya namun anda perlu perhatian

Itulah dianataranya gejala-gejala kerusakan yang harus diperhatikan apabila Anda membeli kendaraan khususnya mobil  bekas (seken). Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment