Sunday, November 27, 2016

TIPS HEMAT BBM UNTUK MOBIL ANDA

TIPS HEMAT BBM UNTUK MOBIL ANDA
Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Tips Mobil




BAN DAN KAKI-KAKI
Cukup banyak komponen-komponen yang ikut mensugesti konsumsi materi bakar. Mulai mesin yang mampu eksklusif dirasakan dampaknya hingga kaki-kaki yang kurang tampak.
 
Naiknya harga materi bakar Premium dan Solar sebesar Rp. 2.000/Liter harus disikapi dengan bijak. Tidak perlu ikut-ikutan demo, mendingan bikin listing komponen apa saja yang sudah harus diganti. Jangan-jangan ada komponen yang turut menyumbang borosnya konsumsi materi bakar di mobil.

Sekarang sudah saatnya untuk memperhatikan dan merawat tunggangan tersebut supaya tidak rewel dan sering minum. Yo, kita lihat apa saja diantaranya :

     1. TEKANAN ANGIN
Tekanan angin yang kurang mampu membuat konsumsi materi bakar boros. Apalagi kalau dibiarkan berlarut-larut satu minggu, bahkan berbulan-bulan, terperinci pemborosan berlebih.
Bukan saja pemborosan terhadap kondisi ban, tapi juga materi bakar. Ban yang gembos, membuat beban semakin berat. Ini membuat mesin bekerja lebih keras. Efeknya, pengendara harus menekan pedal gas lebih dalam lagi. Ini berarti pasokan materi bakar akan semakin banyak.Nah, ada baiknya juga tak sekedar diperiksa secara visual. Walu sepintas terlihat tidak kempes, tapi lebih baik kalau memang diperiksa tekanan anginya,jika balasannya akurat.
Jika tak sempat periksa sendiri, tinggal bawa ketukang tambal ban dan minta diukur sesuai standarnya jangan melenceng  sebaiknya periksa tekanan ban pada ketika kondisi dingin.
Banyak hal yang menjadikan tekanan angin ban berkurang. Paling utama adanya kebocoran dari ban itu sendiri. Bisa terkena benda absurd atau kondisi ban yang sudah tak layak pakai.
Selanjutnya pada pentil, baik pada episode utama atau penutupnya. Keberadaan tutup pentil kadang diremehkan, padahal ini sangan penting. Perangkat ini akan menutup jalan keluar udara dari dalam ban.
Sekaligus cek kondisi pentil itu sendiri. Sulit memang mendeteksi kerusakan pentil, karena bendanya kecil. Tapi bukan berarti nggak mampu diperiksa. Pakai spons yang sudah dicelupkan ke air sabun, lalu oles disekitar pentil tersebut. Jika terdapat gelembung, mampu jadi indikasi kebocoran.

      2.  DIMENSI DAN BOBOT BAN
 
Paling mudah meningkatkan penampilan dengan penggantian ukuran pelek roda ban. Namun di balik ini, terperinci konsumsi materi bakar bakal lebih boros. Hal tersebut disebabkan oleh kontak area ban yang lebih besar terhadap aspal. Walau efek positifnya mampu meningkatkan kestabilan.
Ban yang lebar akan menapak lebih baik, tapi konsumsi juga lebih boros walaupun tidak terlalu banyak. Ini karena mesin akan bekerja lebih lagi dibanding pakai ban standar yang sudah dihitung pabrikan.Tinggal pilih saja, mau gaya atau konsumsi materi bakar standar.
Meningkatkan ukuran pelek juga banyak dilakukan. Terkadang justru sangat ekstrim dan melampaui ketentuan pabrikan.
Dengan lingkar roda yang besar, biasanya memiliki bobot yang lebih berat. Jika ada yang bilang , “ah, paling beda 5 kg, nggak ngaruh ko,”Sebaiknya jangan dipercaya. Ingat perbedaan  5 kg itu untuk satu pelek, sedangkan kendaraan beroda empat butuh 4 pelek untuk berjalan plus 1 pelek cadangan. Artinya akan menambah bobot total.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh OTOMOTIF. Antara pelek ukuran 15 inci dengan 17 inci pada Suzuki APV Arena, konsumsinya cukup berbeda.Untuk 1 liter materi bakar berbeda 2,5 km jarak tempuh dengan ukuran 17 inci lebih boros. Sementara itu untuk bobot, antara 15 inci dengan 17 inci berbeda 3 kg.

     3.  KAKI-KAKI
  
Karena tidak mungkin untuk diperbaiki sendiri dan harus ada peralatan yang sesuai, sekarang saatnya membawa kendaraan beroda empat ke bengkel. Coba cek keselarasan rodanya. “Sebab kalau tidak lurus dan tidak selaras akan menghambat pergerakan roda. Ini secara tidak eksklusif juga membuat konsumsi materi bakar lebih boros”.
Dengan roda yang tidak selaras, hal paling utama terlihat yaitu keausan ban yang tidak merata. Saat berhenti terlihat ban menyerupai tergerus. 
Untuk konsumsi materi bakar tidak terlihat langsung, karena tidak mampu dirasakan oleh pengendara. Terlebih kalau performa dan keadaan mesin masih sehat-sehat saja.
Bukan hanya keselarasan ban saja, tapi juga kinerja dari bearing yang ada di roda. Jika sudah tidak baik, maka mampu menghambat lajunya pergerakan roda. Hal ini secara tidak eksklusif membuat pengendara menambah injakan pedal gas supaya mampu bergerak. 
Sayangnya, efek boros materi bakar yang ditimbulkan oleh ban dan kaki-kaki ini acap kali diabaikan. Sebab tidak mampu dirasakan langsung. Berbeda menyerupai gejala yang ditimbulkan oleh mesin.

APLIKASI PIGGYBACK
PENIPU PENGOPTIMAL PERMFORMA
  
Salah satu jurus biar konsumsi bensin lebih irit yakni menggunakan piggyback. Modul yang dipakai untuk menipu input dari sensor menuju ECU. Kenapa mampu lebih irit..? Dengan bukaan gas yang sama, tenaga mesin mampu dibikin lebih besar, jadi lebih irit. 
Salah satu caranya dengan menggeser peak power ke rpm lebih rendah. Makara misal yang awalnya tenaga ada dibukaan gas 30%, digeser di 10 - 15% saja. Makanya balasannya yakni konsumsi materi bakar lebih efisien, tak perlu gas dalam-dalam, kendaraa sudah ngacir.
Penggeseran power dilakukan dengan mengintervensi beberapa parameter yang diumpan ke ECU. “Dengan memanipulasi data air flow, sensor dan TPS”.
Kalau kendaraan beroda empat tersebut sistemnya closed loop, maka yang mampu dilakukan menaikan sedikit ignition timing, supaya lebih bertenaga dan irit. Karena system injeksi jenis ini sudah ada target mixture air to fuel ratio (AFR) sempura. Beda dengan kendaraan beroda empat yang masih menggunakan open loop, pengiritanya mampu lebih berasa. Lantaran suplay bensin dan igtion timing benar-benar mampu di adjust, biar mampu diperoleh performa optimal. 
Misal dibukaan gas 30% putaran 4.000 rpm, AFR terbaca terlalu berair (di bawah 14,7 : 1), maka dititik itu dikeringkan dengan mengurangi pasokan bensin. Demikian seterusnya dievaluasi hingga diperoleh AFR yang rata, kalau mengejar irit , AFR dipatok di angka stokiometri 14,7 : 1. Dengan demikian konsumsi bensin mampu ditekan dan diringi performa optimal.
Namun demikian pemasangan piggyback, agar konsumsi bensin irit, kondisi mesin mesti dibikin fit terlebih dahulu. Caranya malalui 3 langkah berikut, yaitu basuh injector, tune-up dan carbon clean. Jika semua itu dilakukan secara berkala, pasti penggunaan materi bakar lebih hemat.  

Demikian tips materi bakar hemat yang dapat saya sampaikan, sumber dari tabloid otomotif, semoga dapat bermanfaat.

No comments:

Post a Comment