Sunday, November 27, 2016

SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)

SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM)
Di Posting Oleh : Minuta Serija
Kategori : Kelistrikan

Di zaman modern ini dapat kita bayangkan jikalau suatu kendaraan beroda empat mogok di tengah jalan terutama di kota-kota besar yang padat dengan kendaraan sperti Jakarta yang begitu padat dengan kendaraan, kondisi macet pula. Mobil dimana untuk menghidupkan mesin  masih menggunakan sIstem manual betapa repotnya, mending kalau mesin eksklusif hidup ketika dihidupkan nah ini udah beberapa kali diengkol gak hidup-hidup mungkin jadi sasaran teriakan orang dibelakangnya.

Nah..! untuk memudahkan mesin kendaraan beroda empat dihidupkan sekarang seluruh produsen kendaraan beroda empat sudah dilengkapi dengan sistem starter jenis elektrik. Cukup hanya dengan memutar kunci kontak atau menekan tombol, mesin sudah dapat hidup, bahkan ada yang lebih canggih lagi yang menggunakan remote control.

Fungsi dari system starter ini ialah untuk menghidupkan putaran awal mesin yang menghasilkan putaran rendah. (untuk memutarkan fly wheel pertama kali sehingga mesin dapat hidup).

Kalau orang awam bilangnya untuk menghidupkan mesin.

Dengan menggunakan system starter elektrik  maka akan lebih mudah dan efisien daripada menggunakan tenaga manual (tenaga manusia).
Prinsip kerja system starter elektrik ini ialah merubah energy listrik menjadi energy gerak/putar.
 
             Gambar rangkaian system starter.

Cara kerja system starter sebagai berikut :

Pada ketika kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari terminal kasatmata batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal ST. selanjutnya listrik dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid) dan dilain pihak listrik dari terminal kasatmata batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid) yang mengakibatkan plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear pada motor starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hiduplah mesin.

KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM STARTER
   Bagian-bagian system starter terdiri dari :
        1. Baterai
        2. Sekring
        3. Kunci kontak
        4. Rellay jikalau digunakan
        5. Motor starter

 MOTOR STARTER
 Ada 3 jenis Motor starter, yaitu
        1. Motor starter jenis Planetary
    
        2. Motor starter jenis Reduksi
    
        3. Motor starter jenis Konvensional
           

Motor Starter terdiri atas beberapa episode yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter ialah sebagai berikut :
1. Driving end frame
2. Pinion gear
3. Starter clutch
4. Shift lever
5. core
6. Switch magnet (selenoid)
7. Armature
8. Yoke nad field coil
9. Brush
10. Brush holder
11. End frame
12. Bolt

Yoke dan Field coil

Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam.
Field Coil ialah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.

Armature 

 
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.

Brush dan Brush holder 


Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan eksklusif ke massa melalui komutator.

Shift Lever Atau tuas penggerak
Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Starter Clutch dan Pinion gear


 
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.

Magnetic Switch


Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.

Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
  • Terminal B (30)          : Mendapatkan arus eksklusif dari kasatmata baterai (30)
  • Terminal C                 : Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke kumparan medan (field coil)
  • Terminal (50)       : Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.
Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Motor Starter.

1. Kumparan Armature
a. Pemeriksaan kekerabatan putus (terbuka)
 
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-masing segmen komutator. 
Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang putus.
Jika membisu berarti putus.

 b. Pemeriksaan kekerabatan massa
 
 Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature.
> Jika Jarum multi membisu berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak terkelupas).
> Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi kekerabatan singkat).

2.     Kumparan Medan (Field coil)

a. Pemeriksaan kekerabatan putus (terbuka) 

Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di ddisebrangnya.
Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus).
Jika membisu berarti putus.
b. Pemeriksaan kekerabatan massa 

Hubungkan ujung kawat (sikat) kasatmata dengan bodi
>  Jika jarum multi membisu berarti baik (tidak yang korslet). 
Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi)

     3. Pengukuran Panjang Sikat (Brush)
    
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil pengukuran panjang sikat diadaptasi dengan standar masing-masing tipe motor starter.
Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu diganti.

     4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)
    
Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat  dengan plat besinya. Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jikalau ada kekerabatan maka dudukan sikat harus diganti.

     5. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear
         
    
Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa juga kondisi gigi pinion gearnya.

Gejala kerusakan pada sistem starter

1. Pada ketika kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul suara cklek atau putaran motor satrter lambat.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik kasatmata maupun negatif
c. Kunci kontak kotor
d. Sikat sudah pendek/aus

2. Pada ketika kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup.
Penyebab kerusakan yang terjadi :
a. Batere Habis
b. sekring putus
c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor
d. Armature terbakar
e. Field coil putus/rusak
f. Sikat habis di bawah limit standar

Demikian uraian singkat wacana sistem starter pada mobil, yang saya ambil dari aneka macam sumber agar dapat bermanfaat.

No comments:

Post a Comment